jump to navigation

Sejarah Pemiliharaan Al-Quran Desember 27, 2012

Posted by ristek26 in Ulumul Quran.
add a comment

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat agama Islam di dunia wajib bagi kita untuk menguji tentang  al-Qur’an secara mendalam agar kita bisa memahami dan bisa menerapkannya dikalangan keluarga maupun masyarakat.

Yang mana Al-Qur’an yang diwahyukan dari Allah kepada malaikat, disampaikan kepada Nabi Muhammad dan disampaikan kepada masyarakat sebagai pedoman hidup.

 

B.     Rumusan Masalah

  1. Pengertian  pemeliharaan al-Qur’an
  2. Pemeliharaan al-Qur’an pada masa Nabi
  3. Pemeliharaan al-Qur’an pada masa Khulafa al-Rasyidin
  4. Perbedaan pengumpulan al-Qur’an antara Abu Bakar dan Utsman

 

C.    Tujuan Masalah

Dapat memahami cara pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Nabi saw, Abu Bakar Siddiq dan Usman bin Affan.


 

BAB II

PEMBAHASAN

                                 PEMELIHARAAN AL-QUR’AN

 

  1. 1.      Pengertian pemeliharaan al-Qur’an

Pemeliharaan Al-Qur’an terdiri atas dua kata yaitu pemeliharaan dan Al-Qur’an. Pemeliharaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pembuatan, penjagaan dan perawatan. Sedangkan Al-Qur’an adalah Kitab suci umat islam yang berisi firman-firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., dengan perantaraan Malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat manusia.

Dari pengertian itu dapat dipahami bahwa yang dimaksud pemeliharaan Al-Qur’an Adalah proses pengumpulan, penulisan dan pembukuan serta perawatan ayat-ayat Al-Qur’an sehingga menjadi sebuah kitab seperti yang kita baca sekarang. (lebih…)

Sejarah Dan Perkembangan Ulum Quran Desember 27, 2012

Posted by ristek26 in Ulumul Quran.
add a comment

PENDAHULUAN

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dan rahmat-Nya, yang mana kita sebagai makhluk-Nya tak mampu menghitung nikmat dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada kita. Dan semoga shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi cahaya penerang bagi umat manusia.

Dalam kesempatan ini pemakalah akan membahas tentang Ulum Al-Qur’an dan Sejarah Perkembangannya yang mana dalam pembahasannya meliputi pengertian Ulum Al-Qur’an, Ruang Lingkup dan Pokok-pokok bahasan Ulum Al-Qur’an dan Sejarah Perkembangan Ulum Al-Qur’an.

PEMBAHASAN

  1. 1.      Pengertian Ulum Al-Qur’an

Ungkapan “Ulum Al-Qur’an” berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu “Ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata “Ulum” merupakan bentuk jamak dari kata ”ilmu”. Yang dimaksud ilmu disini, sebagaimana yang didefisinikan Abu Syabah yaitu sejumlah meteri pembahasan yang dibatasi kesatuan tema atau tujuan. Sedangkan Al-Qur’an menurut  Ulama Ushul, Ulama Fiqih dan Ulama Bahasa adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW yang lafazh-lafazhnya mengandung mujizat, membacanya mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Nas. Sedangkan secara bahasa Ulum Al-Qur’an adalah Ilmu (pembahasan-pembahasan) yang berkaitan dengan Al-Qur’an.[1] (lebih…)

Manusia Dan Penderitaan Desember 27, 2012

Posted by ristek26 in Ilmu Budaya Dasar.
add a comment

BAB I

PENDAHULUAN

Alhamdulillah akhirnya kami pemakalah dapat menyelesaikan tulisan makalah kami yang berjudul “Manusia dan Penderitaan”. pada hakikatnya manusia itu makhluk sosial yang tidak hidup sendiri. Kalau dikaitkan dengan penderitaan akan timbul banyak, karena penderitaan itu bermakna banyak tergantung pandangan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kami memaparkan apa itu penderitaan dillihat dari intensitas bagaimana manusia itu bisa menerima sebagai sebuah penderitaan. berat atau ringan sebuah penderitaan tergantung dari manusia  itu sendiri.

Dalam agama Islam khususnya penderitaan mempunyai makna sebuah keindahan dibalik musibah. Ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang penderitaan dan keindahannya. Dalam Ilmu Budaya Dasar Manusia dan penderitaan dimaknai dengan cara yang berbeda, maksudnya ada beberapa pandangan dari para pemikir barat yang mengartikan penderitaan dalam satu pandangan/sisi, dan pemikir Islam mempunyai pandangan yang berbeda dari semua sisi dan lebih luas maknanya. Insya Allah dengan makalah ini sedikit banyak kita dapat memahami dan mengerti manusia dan penderitaannya.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

  1. A.    PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Derita berasal dari bahasa Sansekerta ‘Dhra’ yang berarti menahan atau menanggung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, derita artinya menanggung (merasakan) sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan demikian, penderitaan merupakan lawan kata dari kesenangan atau kegembiraan.

Penderitaan termasuk realitas manusia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat. Ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan, suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. (lebih…)

Ashabah Desember 27, 2012

Posted by ristek26 in Fiqih Mawarits.
add a comment

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan bila tiada yang mengatur pasti akan menjadi kacau. Seperti halnya dengan hubungan manusia dengan manusia. Manusia mempunyai aturan yang di buat oleh negara yang didiaminya. Serta Tuhan pun mengatur manusia agar manusia itu hidup bermaslahat. Seperti halnya dalam hukum mawaris, Allah telah mengaturnya sesuai dengan pembagiannya yang tercantum dalam Al Quran. Hukum mawaris tidak bisa di gannggu gugat karena itu sudah ketetapan Allah SWT yang tercantum dalam Al Quran. Tidak mungkin hukum mawaris membuat manusia menjadi sengsara. Melainkan memudahkan dan memaslahatkan manusia.

Dalam kesempatan kali pemakalah akan membahas salah satu dari hukum waris yaitu ashabah serta susunan dan pembagiannya.

PEMBAHASAN

  1. Pengertian Ashabah

Kata ashabah adalah bentuk mashdar dari kata ashshaba, yu’ashshib, ta’shib. Orangnya atau bentuk subyeknya adalah ‘ashib dan jamak atau bentuk pluralnya adalah ‘ashabah atau ‘ashabat. Kata ashabah biasanya juga digunakan dalam bentuk tunggal dan jamak, baik laki-laki maupun perempuan.[1]  Hal ini dikatakan oleh pengarang kitab dhawi as-siraj.

Ibnu Shalah berkata. “ pemakaian kata itu di gunakan untuk bentuk tunggal dan diambil dari kebiasaan pembicaraan orang arab.

Jadi ashabah adalah laki-laki dari kerabat si mayit, di mana dalam nisbatnya ke si mayit, tidak ada perempuan.  Menurut Al Jauhari dalam bukunya, ash-shahhah disebutkan bahwa ashabah-nya laki-laki adalah bapaknya, anaknya dan kerabat sebapak.[2] Dinamakan ashabah karena mereka mengelilinginya. Perhatikan garis keturunannya, bapak di depan, anak di belakang, saudara di samping, dan paman juga disamping. Setiap yang mengelilinginya disebut ashabah. Jadi ashabah secara bahasa artinya kerabat si mayit sebapak. (lebih…)

Manusia Dan Pandangan Hidup Desember 27, 2012

Posted by ristek26 in Ilmu Budaya Dasar.
add a comment

PENDAHULUAN

Kehidupan  manusia yang berbudaya dalam rangka menciptakan dunia yang penuh dengan kebudayaan yang bermanfaat bagi seluruh manusia. Dan tidak membuat kerusakan sistem alam di bumi ini, sehingga perlunya manusia mempunyai pandangan hidup agar dalam berbudaya tidak melanggar unsur-unsur nilai mulia manusia itu sendiri bahwkan menghinakan manusia itu sendiri ataupun membuat kerugian bagi sebagian atau seluruh manusia.

Dalam kesempatan ini kami pemakalah akan membahas tentang Manusia dan Pandangan Hidup. Pembahasannya meliputi pengertian pandangan hidup, sumber pandangan hidup dan bagian-bagian pandangan hidup. Untuk lebih jelasnya ada dalam pembahasan.

PEMBAHASAN

  1. A.  Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup adalah bagaimana manusia memandang kehidupan atau bagaimana manusia memiliki konsepsi tentang kehidupan.[1] Akibat dari pandangan hidup yang berbeda-beda, maka timbullah pandangan hidup yang secara umum dapat dikelompokan yang disebut aliran atau faham.[2] Sebagai contoh, orang yang mengutamakan diri sendiri menimbulkan faham individualisme dan orang yang mengutamakan kepentingan umum atau masyarakat menimbulkan faham sosialisme.

Menurut Koentjaraningrat (1980) Pandangan hidup ialah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat.[3]

Berdasarkan pengertian pandangan hidup yang telah dipaparkan di atas maka dapat kami tarik kesimpulan pandangan hidup adalah bagaimana manusia memiliki konsep tentang kehidupan yang memiliki nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dan nilai-nilai tersebut tidak bertentangan dengan agama. (lebih…)

Qashas Al-Quran Desember 27, 2012

Posted by ristek26 in Ulumul Quran.
add a comment

PENDAHULUAN

Kisah-kisah dalam Al-Qur’an merupakan salah satu cara untuk menyampaikan dakwah Islam. Allah telah mengisahkan kepada kita dengan kisah-kisah yang sangat banyak dalam Al-Qur’an. Yang demikian ini agar kita dapat berpikir, merenungkan kisah-kisah tersebut dan menemukan hikmah dan nasihat di dalamnya, serta dapat menggali pelajaran- pelajaran sebagai pedoman hidup. Begitu juga dalam qashahs Al-Qur’an, Allah telah memberikan pada kita hiburan, ketabahan, keteguhan hati dan kesabaran untuk tetap melakukan usaha dan perjuangan. Kisah-kisah Al-Qur’an dalam tema-temanya, dalam cara penyampaiannya, dan dalam alur kejadiannya tunduk dengan maksud tujuan keagamaan. Namun demikian masih tidak menghalangi munculnya benih-benih keistimewaan seni dalam pemapaparannya. Pemapaparan Al-Qur’an menyatukan antara maksud tujuan keagamaan dan maksud tujuan seni dalam segala gambaran dan fenomena yang dapat dipaparkannya. Bahkan bisa diperhatikan bahwa Al-Qur’an menjadikan keindahan seni sebagai alat untuk mempengaruhi perasaan.

Dalam kesempatan ini kami pemakalah akan memaparkan tentang Pengertian Qashash Al-Qur’an, Macam-macam Qashash Al-Qur’an, Faidah Qashash Al-Quran, Hikmah Pengulangan Qashash dalam Al-Quran, Perbedaan Kisah dalam Al-Quran dengan yang lainnya dan Pengaruh kisah Al-Quran dalam pendidikan.

PEMBAHASAN

  1. 1.    Pengertian Qashash Al-Quran

Secara etimologi qashash ((قصص  merupakan bentuk jamak dari kata   قصّة)) yang berarti berita, kisah, perkara dan keadaan.[1]

Sebagaimana firman Allah :

¨bÎ) #x‹»yd uqßgs9 ßÈ|Ás)ø9$# ‘,ysø9$# 4

Artinya: “Sesungguhnya ini adalah kisah-kisah yang benar.” (Q.S. Ali Imran: 62)

(قصّة) juga berarti mengikuti jejak.

Sebagaimana firman Allah:

#£‰s?ö‘$$sù #’n?tã $yJÏd͑$rO#uä $TÁ|Ás% ÇÏÍÈ

Artinya : “Lalu keduanya mengikuti kembali jejak mereka sendiri.” (Q.S. Al Kahfi: 64)

 Al-Qur’an telah menyebutkan kata kisah dalam beberapa konteks, pemakaian dan tashrif (konjugasi)nya; dalam bentuk fi’il madhi, fi’il mudhari’, fi’il amr dan mashdar.[2]

Secara terminologi, qashash Al-Qur’an adalah kisah-kisah dalam Al-Qur’an yangmenceritakan keadaan umat-umat terdahulu dan Nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yangterjadi masa lampau, masa Sekarang dan masa yang akan datang.[3]

Sedangkan Mana’ al-Qathan mendefinisikan qashash Al-Qur’an adalah pemberitaan Al-Qur’an tentang hal ihwal umat yang telah lalu, kenabian yang terdahulu dan peristiwa-peristiwayang telah terjadi.[4] (lebih…)